RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan
: SMP NEGERI...........
Mata pelajaran : bahasa Indonesia
Kelas/semester
: VII/1
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
A.
Standar
kompetensi
Mendengarkan
5. Mengapresiasikan dongeng yang
didengarkan
B.
Kompetensi
Dasar
5.1 menentukan hal-hal menarik
dari dongeng yang didengarkan
C.
Indikator
1.
Kognitif
a)
Produk
Menjelaskan
konsep tentang dongeng
b)
Proses
Mendngarkan
dongeng dan menentukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang didengarkan
2.
Psikomotor
·
Menentukan
hal-hal menarik dalam dongeng
·
Merangkai
ide-ide menarik menjadi hal-hal menarik dari dongeng
a.
Karakter
·
Rasa
hormat dan perhatian
·
Tekun
·
Tanggung
jawab
·
Apresiatif
b.
Keterampilan
sosial
·
Bertanya
dan memberi tanggapan dengan bahasa yang baik dan benar
·
Menyumbang
ide
·
Menjadi
pendengar yang apresiatif
·
Membantu
teman yang mengalami kesulitan
D.
Tujuan
pembelajaran
Kognitif
a.
Produk
1)
Secara
mandiri siswa dapat menentukan hal-hal menarik dari dongeng , dengan
mengerjakan LKS 1, produk
2)
Secara
mandiri siswa dapat memberikan tanggapan dan alasan yang logis tentang ide-ide
yang menarik dari dongeng yang didengarkan
b.
Proses
Siswa
diberi lembar kerja yang berisi tentang dongeng yang terdapat dalam LKS 2,
proses selanjutnya siswa diharapkan
dapat:
1)
Menentukan
ide-ide menarik dalam setiap paragraf
2)
Meringkas
kembali ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik
3)
Membacakan
hasil ringkasan yang disediakan dalam LKS 2, psikomotor
Afektif
a.
Karakter
Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran dan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku
seperti rasa hormat dan perhatian, tekun, bertanggung jawab, dan apresiatif
b.
Keterampilan
sosial
Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam
menentukan ide-ide yang menarik dalam dongeng, dan merangkai ide-ide menarik
menjadi hal-hal yang menarik, bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pembaca dan pendengar yang apresiatif dan membantu
teman yang lagi kesulitan
E.
Materi
pembelajaran
Cara menemukan hal menarik dari
dongeng dan implementasinya
F.
Model
dan Metode pembelajaran
Model pembelajaran : Demonstrasi
Metode Pembelajaran : penugasan, unjuk kerja
G.
Media/alat/Bahan
Lembar kerja siswa, kaset, CD
dongeng
H.
Langkah-Lakangkah
Kegiatan pembelajaran
a.
Kegiatan
Awal (+ 15 menit)
1)
Guru
memberi salam dan mengabsen siswa
2)
Peserta didik dikondisikan agar siap
belajar
3)
Guru
mengemukakan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
4) Guru menggali pengalaman
siswa tentang hal-hal menarik dalam dongeng yang prnah dipelajari atau yang
pernah didengar
b.
Kegiatan
inti (+ 55 menit )
Tahap
1
1)
Siswa
duduk dalam keadaan tenang
2)
Siswa
membaca teks dongeng yang disiapkan guru dalam LKS
3)
Siswa
menganalisis mengenai ide-ide menarik dalam dongeng
4)
Secara
mandiri siswa menyampaikan ide-ide menarik yang ada dalam dongeng
5)
Secara
mandiri siswa tampil didepan kelas membacakan hasil kerjanya untuk ditanggapi
oleh yang lain
Tahap
2
1)
Siswa
menyimpilkan isi bacaan dengan menerapkan prinsip saling menyumbang ide. Siswa
juga menunjukan sikap sebagai pendengar yang apresiatif ketika temannya
menyumbangkan ide
2)
Siswa
merangkai ide-ide menarik dalam dongeng menjadi hal-hal menarik
c.
Kegiatan
Akhir (+ 10 menit)
1)
Siswa
menyampaikan kesan dengan bahasa yang baik dan benar terhadap proses
pembelajaran yang baru berlangsung sebagai kegiatan refleksi
2)
Guru
memberi penguatan
3)
Guru
memberi tindak lamjut berupa tugas yaitu mencari ide-ide menarik dalam dongeng
yang lain
I.
Sumber
Pembelajaran
1.
Buku
teks
A.
Pengertian
dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif
dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng
juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang
kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang
kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi,
tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan.
Salah satu dongeng yang sampai saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah
1001 malam dengan tokohnya bernama Abunawas. Sekarang kisah asli dari dongeng
tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah,
bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya,
kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.
Contoh dongeng
PEDAGANG YANG BUDIMAN
Sera adalah seorang pedagang keliling. Ia ramah dan selalu gembira. Sambil menyusuri jalan ia menjajakan barang jualannya, “Barang bagus! Barang bagus! Siapa mau beli? Siapa mau beli?” Sera senang jika ibu-ibu mau membelikan anak-anak mereka barang yang bagus. Hatinya puas melihat anak-anak tersenyum bahagia. Suatu hari, saat Sera sedang menyusuri jalan, ia melihat pedagang keliling lain bernama Taro.
“Pergi
Sera!” seru Taro marah. “Ini jalanku! Aku lebih dulu berada di jalan ini! Kau
boleh berdagang di sini setelah aku pergi!” Sera segera pindah ke jalan lain.
Taro mengetuk pintu rumah pertama. Seorang gadis kecil membuka pintu.
“Oh, Nenek!” katanya. “Maukah Nenek membelikanku sesuatu?”
“Kita tidak punya uang,” kata Nenek. “Tapi coba tanya pedagang itu. Apa dia mau menukar barang yang kamu suka dengan kendi hitam kita?” Ketika si gadis keluar, ia memperlihatkan kendi hitam pada Taro. Taro mengamati lalu membuat goresan kecil pada kendi itu. Ia sangat terkejut, ternyata kendi hitam itu terbuat dari emas. Timbul ide liciknya. Wanita tua ini tidak tahu kendinya terbuat dari emas. Akan kukatakan kendi ini jelek. Lantas aku pergi.
Nanti aku kembali dan membelinya dengan harga yang sangat murah. Begitu pikir Taro. Lalu ia berkata,
“Kendi ini tidak bagus!” Setelah mengembalikan kendi pada gadis, ia segera pergi. Tak lama kemudian, Sera melewati jalan itu. “Barang bagus!” serunya. “Siapa mau beli? Siapa mau beli?”
Saat gadis kecil itu melihat Sera, ia berkata, “Nenek, boleh aku bertanya ke pedagang itu? Mungkin dia mau menukar barang yang kubutuhkan dengan kendi ini…”
“Kata pedagang yang tadi kendi ini jelek,” sahut Nenek. “Tapi coba tanya pada pedagang ini.”
Gadis kecil itu memanggil Sera. “Maukah Bapak menukar kendi nenekku dengan barang bagus yang kubutuhkan?” Sera mengamati kendi itu. Ia melihat goresan yang telah dibuat oleh Taro.
“Nyonya!” katanya pada si Nenek. “Kendi ini terbuat dari emas!” Nenek memandang dengan takjub. “Tetapi kata pedagang yang tadi, kendi ini tidak bagus!” sahutnya.
“Oh tidak,” kata Sera. “Kendi ini terbuat dari emas. Aku akan membayar dengan semua uangku yang ada. Lalu aku akan kembali membawa uang lebih banyak.” Ia tersenyum pada gadis kecil itu. “Gadis kecil, ambillah beberapa barang yang kamu mau,” katanya.
Setelah Sera pergi, datanglah Taro si pedagang pertama tadi. Ia berkata, “Aku telah berjalan jauh. Tapi aku teringat pada cucumu yang ingin barang daganganku. Aku akan memberi beberapa yang ia mau. Tukarlah dengan kendi hitam tua milikmu.” Nenek lalu menceritakan apa kata Sera tentang kendi tuanya. “ia memberi kami uang banyak. Nanti ia akan kembali membawa uang lebih banyak.”
“Uang lebih banyak?” seru Taro kecewa. “Dia harus memberiku uang juga. Bagaimanapun, aku yang pertama melihat kendi itu!” Taro terus bersungut-sungut. Gadis kecil dan neneknya hanya tersenyum geli melihatnya. Mereka bersyukur bertemu Sera si pedagang yang jujur. Besoknya, Sera berhasil menjual kendi dengan harga tinggi. Ia membayar lebih banyak pada Nenek. Saat pulang, ia berkata pada istrinya, “Aku telah melakukan yang terbaik untuk kendi itu. Aku telah melakukan yang terbaik, sangat baik.”
“Apakah kamu akan kaya?” tanya istrinya.
“Benar,” kata Sera. “Aku merasa kaya sekarang, karena bisa memberikan sesuatu kepada orang yang tidak mampu. Mampu membantu orang lain yang kesusahan, membuatku merasa sangat bahagia…”
“Oh, Nenek!” katanya. “Maukah Nenek membelikanku sesuatu?”
“Kita tidak punya uang,” kata Nenek. “Tapi coba tanya pedagang itu. Apa dia mau menukar barang yang kamu suka dengan kendi hitam kita?” Ketika si gadis keluar, ia memperlihatkan kendi hitam pada Taro. Taro mengamati lalu membuat goresan kecil pada kendi itu. Ia sangat terkejut, ternyata kendi hitam itu terbuat dari emas. Timbul ide liciknya. Wanita tua ini tidak tahu kendinya terbuat dari emas. Akan kukatakan kendi ini jelek. Lantas aku pergi.
Nanti aku kembali dan membelinya dengan harga yang sangat murah. Begitu pikir Taro. Lalu ia berkata,
“Kendi ini tidak bagus!” Setelah mengembalikan kendi pada gadis, ia segera pergi. Tak lama kemudian, Sera melewati jalan itu. “Barang bagus!” serunya. “Siapa mau beli? Siapa mau beli?”
Saat gadis kecil itu melihat Sera, ia berkata, “Nenek, boleh aku bertanya ke pedagang itu? Mungkin dia mau menukar barang yang kubutuhkan dengan kendi ini…”
“Kata pedagang yang tadi kendi ini jelek,” sahut Nenek. “Tapi coba tanya pada pedagang ini.”
Gadis kecil itu memanggil Sera. “Maukah Bapak menukar kendi nenekku dengan barang bagus yang kubutuhkan?” Sera mengamati kendi itu. Ia melihat goresan yang telah dibuat oleh Taro.
“Nyonya!” katanya pada si Nenek. “Kendi ini terbuat dari emas!” Nenek memandang dengan takjub. “Tetapi kata pedagang yang tadi, kendi ini tidak bagus!” sahutnya.
“Oh tidak,” kata Sera. “Kendi ini terbuat dari emas. Aku akan membayar dengan semua uangku yang ada. Lalu aku akan kembali membawa uang lebih banyak.” Ia tersenyum pada gadis kecil itu. “Gadis kecil, ambillah beberapa barang yang kamu mau,” katanya.
Setelah Sera pergi, datanglah Taro si pedagang pertama tadi. Ia berkata, “Aku telah berjalan jauh. Tapi aku teringat pada cucumu yang ingin barang daganganku. Aku akan memberi beberapa yang ia mau. Tukarlah dengan kendi hitam tua milikmu.” Nenek lalu menceritakan apa kata Sera tentang kendi tuanya. “ia memberi kami uang banyak. Nanti ia akan kembali membawa uang lebih banyak.”
“Uang lebih banyak?” seru Taro kecewa. “Dia harus memberiku uang juga. Bagaimanapun, aku yang pertama melihat kendi itu!” Taro terus bersungut-sungut. Gadis kecil dan neneknya hanya tersenyum geli melihatnya. Mereka bersyukur bertemu Sera si pedagang yang jujur. Besoknya, Sera berhasil menjual kendi dengan harga tinggi. Ia membayar lebih banyak pada Nenek. Saat pulang, ia berkata pada istrinya, “Aku telah melakukan yang terbaik untuk kendi itu. Aku telah melakukan yang terbaik, sangat baik.”
“Apakah kamu akan kaya?” tanya istrinya.
“Benar,” kata Sera. “Aku merasa kaya sekarang, karena bisa memberikan sesuatu kepada orang yang tidak mampu. Mampu membantu orang lain yang kesusahan, membuatku merasa sangat bahagia…”
(Diterjemahkan Oleh Tututha, dari Some Pretty Little Thing)
Sumber: Bobo, 19 April 2007
Tugas:
1.
Tentukan
ide-ide manarik dalam setiap paragraf dalam dongeng
2.
Rangkailah
ide-ide menarik menjadi ha;-hal yang menarik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar